Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan.
Macam-macam Outlet Gas Medis:
1. Sistem Oksigen (O2)
2. Sistem Nitrous Oxide (N20)
3. Sistem Karbon Dioksida (C02)
4. Siatem Nitrogen (N2)
5. Sistem Medical Compressed Air (
Air )
6. Sistem Medical Vacuum (VAC)
7. Sistem Pembuangan Gas Anesthesi
(WAGD)
PIPA GAS MEDIS MENURUT STANDAR INTERNASIONAL
Menurut Australia standar AS2896 : pipa tembaga tipe AS/NZ1571,
Menurut standar HTM2022 : pipa tembaga tipe BSEN13348,
Menurut standar NFPA99C : pipa tembaga tipe ASTM B819,
Menurut Jerman standar : pipa tembaga tipe DIN13260.
Instalasi Gas
Medis terdiri dari beberapa bagian penting antara lain:
I. 1. Sentral Gas Medis
II. 2. Box Valve & Alarm
III. 3. Jaringan pipa Instalasi gas Medis
IV. 4. Outlet Gas medical
V. 5. Perlengkapan Outlet
I. SENTRAL GAS MEDIS
Sentral Gas Medis, terdiri dari :
1. Regulator
2. Botol Gas Medis,
Terdiri 2 Group (Group kanan & Group kiri)
3. Manifold + valve
4. Selang Pengisian
(Lead Copper Tube)
5. Safety valve
Sentral Gas Oxygen terdiri dari dua bagian (Grup botol bagian kanan dan Grup
botol bagian kiri) kedua bagian dipisahkan oleh middle valve induk (lihat di
gambar sentral). Sentral gas oksigen misal berkapasitas 5 x 2 botol artinya 5
botol grup kanan dan 5 botol grup kiri yang dirangkai dengan memakai pipa tembaga
tekanan tinggi, valvetekanan tinggi serta lead cooper tube tekanan
tinggi pada masing- masing botol (lebih kurang tekanan gas dalam botol 150 Bar
= 150 Kg/cm2 dan volume tabung masing-masing 6 M3). Kedua grup dihubungkan pada
manifold dan regulator O2 dilengkapi dengan 2 buah valve yaitu valve induk
sebelah kanan dan valve induk sebelah kiri yang berfungsi sebagai pengatur
kerja sentral secara bergantian. Pada sentral Instalasi juga terdapat safety
valve sebagai pengaman menghindari tekanan tinggi diatas 6 bar. Valve harus didesain dalam sistem 4 baut, berbadan perunggu, berpenutup ganda, berujung penuh, bertype bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel Viton, cincin kemas “O”, bola perunggu yang disegel langsung, bukti pemadaman batang, bertekanan sampai 4137 kPa (600 psig). Valve harus dioperasikan hanya oleh sebuah pengungkit dengan arah seperempat dari posisi buka penuh ke posisi tutup penuh. Semua valve harus dilengkapi dengan tipe “K”yang telah dicuci dan dilumasi untuk perluasan pipa tembaga pada tepi kedua inlet dan outlet dari ujung valve sebagai fasilitas instalasi. Valves harus didesain seperti itu agar dapat “berputar keluar” selama insatalasi untuk mencegah terjadinya kerusakan selama operasi tembaga. Sebuah label menunjukkan kesesuaian gas dan nilai tekan yang harus terpasang pada masing-masing valve. Valves harus didesain seperti itu agar dapat “berputar keluar” selama insatalasi untuk mencegah terjadinya kerusakan selama operasi tembaga. Sebuah label menunjukkan kesesuaian gas dan nilai tekan yang harus terpasang pada masing-masing valve. Setiap valve harus telah dicuci dan dilumasi untuk oksigen dan perluasan pipa yang terpasang pada kedua ujungnya. Dan dinyatakan lulus test tekanan oleh UL dan CSA. Rangkaian sentral ini terdiri dari kerangka besi, manifold dari
stainless steel, valve dan pipa tembaga masing-masing botol diikat pada dudukan
besi dengan rantai.
Kerja sentral ini bergantian kedua bagian sentral bekerja bergantian dilakukan
secara manual, apabila bagian kanan dipakai atau sedang bekerja maka bagian
kiri disiapkan botol baru sebagai cadangan. Apabila tekanan di manometer
sentral pada kondisi kurang lebih 2 Bar maka perlu dilakukan pengggantian
bagian, misalnya dari bagian kiri habis dipindah ke bagian
kanan yang sudah siap caranya dengan membuka valve induk sebelah kanan dan
menutup valve induk sebelah kiri untuk selanjutnya mengganti
botol sebelah kiri dengan botol isi yang baru. Demikian seterusnya
sentral oksigen bekerja secara bergantian.
II. BOX VALVE DAN ALARM
Box Valve berfungsi
sebagai pemisah aliran instalasi tiap lantai hal ini untuk mengantisipasi
apabila ada kerusakan maka tidak mengganggu aktifitas di tiap lantai lain. Masing-masing box zone valve harus terdiri dari
komponen yang menyertainya.Box valve baja dapat dipasang tunggal atau ganda
dengan perpanjangan tabung, lensa alumunium dan jendela cabut yang dapat
dipindahkan. Box valve harus dirancang dengan panjang dan lebar
sesuai jumlah Valve lengkap dengan enamel yang dibakar pada ujungnya. Pada sisi
yang berlawanan dari box, akhirnya dapat disetel menjadi 2 bagian yang
bertujuan sebagai alat pendukung pemasangan. Box Valve Baja
harus dapat menampung berbagi sudut dinding yang
ketebalannya antara 1mm atau 1,5 mm serta harus sesuai. . Akses zone shut off valve harus dengan tarikan dari
cincin rakitan untuk memindahkan jendela dari bingkai pintu. Jendela dapat
diinstal ulang tanpa menggunakan alat akan tetapi hanya setelah pegangan valve
telah dikembalikan pada posisi buka. Valve harus didesain dalam sistem 4 baut, berbadan
perunggu, berpenutup ganda, berujung penuh, bertype bola menyatu dengan
pengaman teflon (TFE) dan segel Viton, cincin kemas “O”, bola perunggu yang
disegel langsung, bukti pemadaman batang, bertekanan sampai 2760 kPa (400
psig). Valve harus dioperasikan hanya oleh sebuah pengungkit dengan arah
seperempat dari posisi buka penuh ke posisi tutup penuh. Semua valve harus
dilengkapi dengan tipe “K”yang telah dicuci dan dilumasi untuk
perluasan pipa tembaga untuk kesesuaian panjang di bawah tepi Box. Masing-masing valve harus disupplai dengan
mengidentifikasi gantungan pada baut ke atas badan valve dengan
tujuan agar diperbolehkan memasang label pada gas. Kemasan label
harus tersedia dalam masing-masing kotak valve dan diaplikasikan oleh pemasang. Pressure gauge akan terbaca pada 0-700 kPa (0-100
psig) untuk semua gas kecuali nitrogen yang akan terbaca pada 0-2000 kPa (0-300
psig) dan vacum yang akan terbaca pada -100-0 kPa (0-30” Hg). Bingkai pintu harus dirancang dari alumunium
sehingga dapat dipasang di belakang box dengan skrup yang tersedia. Bagian
depan yang mudah dipindahkan harus tersusun atas jendela transfaran dengan
sebuah cincin tarik yang menjadi pusat jendela.
III. JARINGAN PIPA GAS MEDIS
Jaringan Pipa Gas Medis ini adalah suatu jaringan perpipaan yang
dipasang pada rumah sakit, untuk memenuhi kebutuhan supply gas medis ke
ruangan-ruangan yang dibutuhkan. Jaringan perpipaan gas medis ini menggunakan
pipa tembaga atau pipa stainless steel dengan ketebalan sesuai standart.
Pipa yang dipakai untuk jaringan gas
ini menggunakan bahan pipa dari pipa tembaga. Ukuran pipa yang dipasang
disesuaikan menurut kebutuhan namun harus sesuai dengan standart keamanan yang
diijinkan. seluruh distribusi sistem pemipaan gas medis
menggunakan pipa tembaga yang memiliki standart khusus gas medis dianataranya
ASTM – B 280, 819 Type “ L “. . Fitting:
seluruh fitting terbuat dari tembaga dengan standart type “ L “. Sistem pengelasan : semua sambungan pipa gas medis di
sambung mengunakan pengelasan perak dengan Acytelin/Elpiji dan Oksigen.dan
dikerjakan oleh tenaga yang sudah berpengalaman dibidang pengelasan tembaga. Jika tahap pengelasan sudah selesai harus dilakukan
pembersihan instalasi pipa dengan udara tekan dan nitrogen yang dialirkan
keseluruh instalasi pipa hingga kotoran dan sisa pengelasn tidak ada yang
tertinggal di dalam instalasi.. Diameter pipa berukuran 11/2 ”, 11/4”, 1”, ¾”, ½”, 3/8”. Jaringan pipa
instalasi gas medis yang terpasang harus mampu menerima tekanan
kerja yang dibutuh kan yaitu 1 ½ (satu setengah x tekanan kerja), dimana
jaringan pipa ini bekerja pada tekanan lebih kurang 4 - 5 bar. Ketebalan dan
kemampuan jaringan pipa juga harus sesuai standart pipa tembaga medical
(standart Amerika, Jepang dll).
Sistem pemasangan Jaringan
Instalasi Gas Medis adalah sebagai berikut :
1.
Pipa Instalasi Gas Medis dipasang diatas plafon
2.
Pipa Instalasi Gas Medis dipasang dibawah plafon
3.
Pipa Instalasi Gas Medis dipasang di dalam dinding (ditanam di
diniding dengan paralon pelindung)
4.
Pipa Instalasi Gas Medis dipasang di dalam wallduck (aluminium,
kayu, dll)
5.
Pipa Instalasi Gas Medis dipasang dalam keadaan digantung di
langit - langit.
Pengetesan : setelah dilakukan pengelasan harus
dilakukan pemeriksaan kebocoran setiap sambungan atau instalasi masing-masing
gas dengan ketentuan test tekan 2 kali tekanan kerja selama 2 x 24 jam tanpa
ada perubahan tekanan.
Dalam pemasangan jaringan pemipaan harus diperhatikan faktor
kemudahan perawatan (maintenance) apabila terjadi kebocoran dalam system
instalasi. Tekanan yang dipakai dalam Instalasi Gas medis :
1. Tekanan dalam
sistem perpipaan = 4 – 5 Bar
2. Tekanan setting safety valve =
6 Bar (pada kondisi ini safety valve bekerja)
3. Tekanan setting
alarm
= 1,5 – 2 Bar (alarm berbunyi
rentang waktu 30 menit penggantian botol)
4. Tekanan maksimal
outlet =
6 Bar
5. Tekanan maksimal
Flowmeter = 6 Bar
IV. OUTLET GAS
MEDICAL
Outlet gas medical
dapat dipasang di dinding, di bedhed (wallduck terbuat dari
kayu, alumunium, dan lain-lain) yang berfungsi sebagai titik
penyambungan dengan perlengkapan outlet yang lain. Jenis Outlet diantanya Wall
Outlet, Ceilling Outlet dll bekerja mengeluarkan gas medis apabila ada tekanan
pada drat(bibir outlet bagian dalam) untuk kemudian outlet menyalurkan gas
medis ke perlengkapan outlet yang digunakan pasien.
Outlet bekerja pada tekanan
gas yang sesuai dengan kebutuhan perlengkapan outlet gas medis
dengan tekanan maksimal 6 Bar.
V. PERLENGKAPAN
OUTLET
Perlengkapan outlet
adalah suatu alat atau peralatan yang dipasang pada outlet untuk menyalurkan
Gas Medis untuk keperluan pasien maupun untuk keperluan alat-alat medis lain.
Perlengkapan outlet antara lain :
1. Flowmeter,
berfungsi untuk mengatur kebutuhan gas pasien dan penunjuk tekanan.
2. Humidifier,
berfungsi untuk memberikan kelembaban gas yang akan dipakai pasien.
3. Conector, berfungsi
untuk penyambungan antara satu alat dengan alat lain
4. Nasal Canula
5. Mesin Anesthesi,
mesin respirasi dan masih terdapat beberapa alat-alat medis lain
yang merupakan kelengkapan Outlet gas medis.
Semoga Bermanfaat ^_^